Perlengkapan merupakan hal esensial dalam berlari,
karena selain tidak dapat berlari jika tidak memilikinya, performa lari juga
akan dipengaruhi oleh perlengkapan yang dipakai, terutamanya sepatu dan
pakaian.
Sepatu
Sepatu mungkin peralatan lari yang paling berpengaruh,
karena semua dinamika ketika lari ditanggung oleh kaki, mulai dari tanggungan
berat tubuh, hingga dorongan ke depan. Memilih sepatu untuk digunakan
seterusnya merupakan keputusan terbesar yang harus diambil oleh setiap pelari,
sehingga harus serius dalam memilih sepatu. Berikut adalah beberapa kriteria
dalam pemilihan sepatu.
1. Tipe pronasi telapak kaki
Terdapat beberapa tipe gerakan telapak kaki, atau
lebih disebut pronasi, antaranya melengkung (sub-pronasi) yaitu yang gerakakan
telapak kakinya tidak berayun, normal yaitu yang berayun sedikit, dan rata
(over-pronasi) yaitu yang sangat berayun. Setiap tipenya memiliki gerakan
melangkah yang berbeda-beda, maka dibutuhkan tipe sepatu yang berbeda. Sepatu
netral untuk kaki melengkung, Sepatu stabilitas untuk kaki normal, dan sepatu
kontrol gerak untuk kaki rata. Lalu, kontur permukaan sol pada sepatu sebaiknya
pas dengan kontur permukaan kaki, agar beban pada kaki menyebar rata. Menggunakan
sepatu yang tidak cocok peruntukan tipe pronasinya akan menyebabkan
ketidaknyamanan bahkan cidera, terutama ketika menempuh jarak yang jauh.
2. Bahan peredam / Cushioning
Saat kaki menginjak permukaan ketika berlari,
sebenarnya dihasilkan tegangan impuls yang cukup besar ke kaki. Jika kaki terus
menanggung impuls yang sebesar itu akan cepat cidera tanpa disadari. Semakin
cepat lari, semakin besar juga impulsnya. Karena itu, sepatu lari harus
memiliki sifat peredam yang baik agar kaki tidak cepat cidera. Semakin jauh
jarak yang ditempuh, tingkatkan prioritas pada kriteria peredam dalam memilih
sepatu.
3. Berat
Berat sepatu sangat berpengaruh pada kecepatan
turnover, karena menentukan seberapa besar tambahan beban pada kaki, dan
seberapa besar momen inersia kaki. Semakin ringan suatu sepatu semakin cepat
larinya, setiap 100 gram massa yang dikurangi dapat mempersingkat waktu lari
hingga 1,8 detik tiap kilometernya. Tetapi, dalam menilai berat sepatu yang
ideal, akan bergantung pada jarak yang akan ditempuh. Biasanya sepatu yang
sangat ringan cocok untuk jarak yang dekat (< 5km). Untuk jarak menengah dan
jauh, berat tidak perlu yang paling ringan, karena harus mengandung bahan
peredam yang cukup agar kaki tidak cidera sepanjang jarak tersebut.
Kesimpulannya, dibutuhkan kombinasi yang tepat antara
berat dan bahan peredam untuk sepatu yang terbaik untuk digunakan. Berat sepatu
harus cukup ringan agar pelari dapat mencapai kecepatan yang diinginkan, namun
cukup meredam juga agar pelari tidak cidera pada kecepatan tersebut sepanjang
jarak yang ditargetkan.
4.Kelenturan
Sepatu memiliki suatu sifat menyerap energi gerak
dalam besaran tertentu. Ketika kaki melangkah ke belakang, sepatu akan
tertekuk, dan jika sepatu kurang lentur akan banyak energi gerak yang terserap
habis sehingga memperlambat lari. Usahakan sepatu memiliki cukup kelenturan,
untuk konservasi energi gerak yang baik. Tes dengan menekukkan sepatu, semakin
kuat sepatu menghentak balik maka semakin besat sifat konservasi energi yang dimiliki
sepatu.
5.Ventilasi
Terkadang pada kondisi tertentu, suhu dalam sepatu
berada di atas batas normal karena aktivitas dan tanggungan beban pada kaki
yang terus menerus. Jika suhu dalam sepatu telah terlalu panas, lari akan
menjadi sangat tidak nyaman. Pilih sepatu yang memiliki kemampuan ventilasi
yang baik agar kaki tetap sejuk dan tidak mengganggu performa lari.
Semoga Bermanfaat :)
Posting Komentar